PROPOSAL
PELATIHAN
REVOLUSI
MENTAL
BERBASIS
4 PILAR (AKHLAK, IDEOLOGI, BUDAYA, dan MIND POWER)
Telah
dilaksanakan oleh Alfateta Indonesia sejak tahun 2007 di seluruh Indonesia,
Dengan
peserta mulai dari kaum duafa sampai kaum kaya, dari kondektur sampai direktur,
Dari guru
sampai mahaguru, dari rakyat sampai wakil rakyat.
Pemerintah
harus baca dan laksanakan ini. Sebelum bangkrut melanda negeri ini.
Disusun oleh:
Bambang
Prakuso, BSM
Pelatih
Utama Alfateta Indonesia
ALFATETA INDONESIA
3rd/FL-Suite 302 Plaza Aminta building
Jl. TB Simatupang Kav 10Jakarta Selatan 12310 Indonesia
TLP. 021-75909423
HP 081380642200 (Bambang)-08128378777 (Cheva)
Didukung
oleh:
ATMIndo (Aliansi Trainer dan Motivator
Indonesia)
1.
INDONESIA DALAM BAHAYA
- Gambar di atas adalah potret Indonesia yang menunjukkan tingginya dekadensi moral mulai dari korupsi, kenakalan remaja, terorisme, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba, terorisme, seks bebas, dll.
- Di sisi lain angka pengangguran makin tinggi. Jika kita menggunakan standard Bank Dunia (bukan BPS) lebih dari separuh penduduk Indonesia miskin.
- Sebagai negara agraris dan maritim, kita masih mengimpor buah-buahan,sayuran, daging, kedelai, bahkan garam dari luar negeri.
- Di sisi lain, produktivitas bangsa kita jauh di bawah negara maju di dunia. Bahkan dengan Singapura dan Malaysia saja kita jauh kalah.
- Penduduk Indonesia terasa sangat padat saat ini, sehingga masyarakat saling sikut untuk mendapatkan rezeki bahkan mengabaikan nilai agama, moral, dan hukum. Tidak dapat dibayangkan 10-20 tahun ke depan setalah program KB tak lagi jadi prioritas. Kita khawatir terjadi hukum Maltus, karena penduduk bertambah menurut deret ukur, maka jumlah penduduk hanya bisa dikurangi dengan bencana alam atau perang. Terlihat sikap mental saat ini, bangsa ini ingin berperang sesamanya, antar agama, suku, golongan, bahkan antar kampung.
- Sikap mental bangsa kita sangat negative thinking, penuh prasangka, intoleran, desdruktif, senang membicarakan atau mendebatkan yang tidak penting, ini tercermin dari komentar di media sosial, baik dengan para pimpinan negara maupu sesama bangsa.
- Penilaian di atas tidak berlebihan karena, karakter buruk bangsa ini pernah diungkap budayawan (Alm) Mochtar Lubis dalam bukunya Manusia Indonesia bahwa bangsa Indonesia munafik, enggan bertanggung Jawab, feodal, percaya takhyul, watak lemah, boros, tidak suka bekerja keras, dengki, suka menggerutu, sok, plagiator, Di samping itu, manusia Indonesia, juga mempunyai sifat bisa kejam, bisa meledak, ngamuk, membunuh, membakar, khianat, menindas, memeras, menipu, mencuri, korupsi, tidak peduli dengan nasib orang lain, dan lain-lain. Semua ini fakta yang kita rasakan dan buktikan sekarang.
- Jika kondisi ini dibiarkan tanpa ada upaya membenahi mentalitas bangsa ini, maka Indonesia Dalam Bahaya!
- Pemerintah (mulai dari Presiden, menteri, anggota MPR/DPR, aparat, Pimpinan lembaga tinggi negara lainnya) adalah orang paling bertanggung jawab terhadap masalah ini. Pemerintah saat ini terkesan bekerja sendiri, tidak melibatkan rakyat. Terbukti entah berapa kali proposal kami yang memberi masukan cara mengatasi masalah bangsa diabaikan. Seharusnya pemerintah peduli dengan rakyat yang mau bergandengan tangan membantu negara.
- Proposal ini merupakan bukti, bahwa kami peduli. Selanjutnya terserah pemerintah, mau membuat bangsa ini terus jalan di tempat atau terus meninggalkan bom waktu atau mau berubah.
2.
MUNCULNYA REVOLUSI MENTAL
·
Melihat kondisi di atas, dapat
dimengerti jika Joko Widodo, sejak kampanye sampai menjadi presiden memajukan
gagasan REVOLUSI MENTAL, Butir ke 8 dari 9 butir Nawa Cita Jokowi-JK.
·
Mengapa Revolusi Mental sangat
dibutuhkan? Ya. Karena Revolusi Mental adalah satu-satunya cara untuk mengatasi
dengan cepat DEKADENSI MORAL bangsa yang sudah sangat parah.- Apakah Revolusi Mental menurut Jokowi? Dalam tulisannya berjudul Revolusi Mental di Kompas, Sabtu (10/5/2014) Jokowi mengatakan Revolusi Mental adalah kembali ke ajaran TRI SAKTI Bung Karno yakni: Indonesia yang Mandiri secara ekonomi, Berdaulat secara Politik, Berkepribadian secara Sosial dan Budaya. (Tidak disebutkan soal kecerdasan, akhlak, dan budi pekerti).
- Kita bersyukur karena akhirnya ada presiden yang berpikir bahwa, Revolusi Mental diperlukan sebelum membangun negara ini lebih jauh. Namun adalah keliru jika Revolusi Mental adalah mengajarkan kembali Pancasila, dan UUD 45 atau ajaran Bung Karno Tri Sakti.
- Belum ada bukti ajaran ideologi membuat makmur sebuah negara. Komunis yang didengung-dengungkan pelopornya mampu membuat rakyat sejahtera, tidak pernah terbukti. Negara komunis rontok di dunia. Singapura tidak menjadi besar dengan pelajaran ideologi. Karena ideologi bukan cara untuk mengubah mental bangsa. Ideologi adalah perekat nasionalisme.
- Bahkan sampai sekarang, konsep Revolusi Mental Jokowi belum jelas. Para ahli-ahlinya masih mencari-cari dalil. Sementera mereka masih mencari dalil. Alfateta sudah membuat konsep dan melaksanakannya.
3.
IDEOLOGI
SAJA TIDAK BISA MENGUBAH KARAKTER BANGSA
- Penjabaran ideologi negara pernah dijadikan pendidikan moral bangsa oleh Presiden Soeharto dengan nama P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Semua rakyat wajib mengikutinya.
- Apakah Pancasila atau Trisakti bisa membuat bangsa ini keluar dari krisis, bisa menjadi makmur? Bisa membuat negara ini maju? Bisa menjamin pejabat tidak koruspi, terjadi tawuran dll? Tidak. Di zaman Orde Baru saat Pancasila menjadi bagian dari dogma untuk membangun negara ini, konflik SARA, pengangguran, korupsi, kemiskinan juga terjadi. Justru lebih parah, karena Pancasila menjadi topeng dominasi pemerintahan yang otoriter.
- P4 yang dianggap mampu mengatasi semua masalah bangsa, namun faktanya tidak. P4 hilang bersamaan dengan lengsernya Presiden Soeharto. Bahkan siapa pun yang berbicara tentang P4 sudah dianggap kuno. Kalau ini dipaksakan kembali, sama dengan menyuruh makan nasi basi.
- Ini membuktikan Ideologi tidak dapat berdiri sendiri untuk mengubah mentalitas bangsa. Jika kita kembali ke ajaran Bung Karno (Trisakti) kita akan kembali ke titik nol.
- Stephen Covey mengatakan, “Pengetahuanmu yang kamu peroleh sekarang, akan tinggal setengahnya 2 tahun lagi. Dan yang setengah itu akan menjadi 1/2nya lagi.” Karena itu sebuah pengetahuan harus di-update terus, termasuk ide merevolusi bangsa.
- Bung Karno adalah salah satu founding father negara ini yang berpikiran cerdas. Namun Bung Karno hidup di zaman yang berbeda dengan kita. Ide-ide pembangunan karakter bangsa mengalami kemajuan dari zaman ke zaman seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin modern. Jika pun bung Karno masih hidup dengan pengetahuan yang terus berkembang beliau akan mengubah pola pikir untuk mengubah bangsa ini sesuai perkembangan zaman.
- Bukan saja teknologi yang semakin canggih pikiran pun menjadi sangat canggih. Kalau dulu sukses dianggap sebagai takdir. Kini sukses adalah nasib yang mempunyai ilmu sendiri. Pernahkah negara mengajarkan ilmu sukses kepada rakyatnya? Jangankan rakyat, pejabatnya pun banyak yang tidak tahu. Sebuah impian hanya bisa dicapai jika kita tahu caranya. Cara jitu meraih impian muncul sebagai pengetahuan yang teruji mampu membawa seseorang atau sebuah bangsa meraih impiannya. Apa yang dilakukan oleh Lee Kuan Yew terhadap Singapura didasarkan pada ilmu Psycho Cyebernetics. Alfateta menyebutnya dengan Psikomagnetik. Berdasarkan ilmu psikosibernetik, Impian Indonesia mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila, sudah tak lagi relevan. Impian ini bukan saja tidak bisa divisualisasikan, tapi juga tidak jelas. Jika tidak jelas, maka impian ini tidak akan pernah dicapai sampai dunia kiamat sekalipun. Itu sebabnya Alfateta menciptakan impian baru orang Indoensia, Indonesian Dream (Cerdas, Mandiri, Sejahtera, Berakhlak). Ilmu psikomagnetik akan menjelaskan ini.
4.
KATA KUNCINYA ADALAH MINDSET
Mana
yang benar… Sebuah Negara menjadi ADIDAYA, DISIPLIN, MAJU adalah karena:
q Ideologi Negaranya?
q Agamanya?
q Kebudayaannya?
q Mindsetnya?
Jawaban yang benar adalah karena
MINDSETNYA! Mindsetlah yang membuat sebuah negara bisa disiplin, makmur, maju,
menjadi besar atau adi daya.
Apakah pendidikan agama bisa membuat negara menjadi adi
daya? Tidak juga. Banyak negara yang mengedepankan agama justru kaya konflik.
Apakah budaya yang tinggi juga dapat membuat negara menjadi besar? Tidak juga. Yunani
sebagai negara yang berbudaya tinggi malah bangkrut. Negara yang agamanya
minoritas justru sukses. Jadi agama, ideologi, dan ajaran budaya bukan solusi
untuk mengeluarkan bangsa ini dari krisis. Sebab ketiganya pernah kita lakukan
dan gagal.
Mengapa demikian, karena
AGAMA, PANCASILA, ATAU BUDI PEKERTI bukan PENDIDIKAN MINDSET, tapi PEMBENTUK
MINDSET.
Apa pembentuk mindset seseorang? Selain agama, budaya,
ideologi, pembentuk mindset yang lain adalah orangtua, suku, pendidikan,
keturunan, RAS, kondisi fisik dll. Orang
Padang dan Cina akan lebih pintar berdagang ketimbang ras atau suku lain.
Benarkah demikian? Faktanya demikian. Namun harus kita yakini, itu bukan
takdir, itu bukan bakat, tapi MINDSET.
Jadi biang keladi atas semua persoalan manusia adalah MINDSET.
Jika
kita berhasil mengubah mindset, maka kita akan berhasil menjadikan negara ini
maju. Sebaliknya negara yang tidak bisa mengubah mindset rakyatnya akan jalan
ditempat bahkan mundur.
Apakah Mindset Itu?
Definisi ini tidak ada di buku
mana pun, bahkan tidak ada di Wikipedia.com. Definisi ini kami rumuskan setelah
kami melatih hampir10 tahun mengajarkan pendidikan mindset berbasis mind power.
Kami menyimpulkan, MINDSET adalah “Cara berpikir yang salah atau benar yang
diyakini sebagai kebenaran”. (Bambang Prakuso, BSM).
Contoh mindset salah yang diyakini
sebagai kebenaran, sehingga menjadi kebiasaan kemudian karakter adalah:
- Buang sampah sembarangan dianggap biasa. Bahkan kali pun dijadikan tempat sampah. Mindset ini muncul karena kesalahan program pemerintah.
- Masyarakat menganggap demo, anarkhisme merupakan jalan keluar untuk menekan pemerintah. Mindset ini tercipta karena masyarakat melihat aparat gamang mengatasai kerusuhan massa. Bahkan terkesan membiarkan aksi anarkhisme dan setelah perusakan baru menangkap pelakunya.
- Masyarakat semakin berani melawan aparat. Mindset ini muncul karena pemberitaan yang menyatakan HAM hanya untuk orang sipil. Kebaikan apa pun yang dilakukan polisi akan mendapatkan apresisasi kecil dari masyarakat, sebaliknya tindakan aparat yang merugikan masyarakat akan dikecam secara luas. Ini akibat mindset masyarakat yang tidak percaya dengan aparat khususnya polisi.
- Masyarakat berpendapat banyak anak banyak rezeki. Kini kepercayaan berpoligami, menikah di bawah umur, memiliki banyak anak menjadi kebanggaan. Efek di masa yang akan datang ledakan penduduk 10 atau 20 tahun lagi. Mindset ini muncul karena KB bukan lagi program prioritas pemerintah.
Apakah pendikan MINDSET?
- Pendidikan Mindset adalah pendidikan yang mengajarkan tentang otak manusia dan cara kerjanya., serta bagaimana cara memberdayakannya.
- Setiap orang dengan agama, suku, keturunan, pendidikan atau pengalaman yang berbeda memiliki mindset yang berbeda pula.
- Umumnya mindet berasal dari stereotype suku bangsa. Profesor DR. Suwarsih Warnaen (alm), guru besar UI, pernah menulis desertasi tentang Stereotye ini. Ia mengkompilasi karakter baik dan buruk dari suku-suku bangsa yang ada di Indonesia. Penelitian Suwarsih ini menimbulkan pro dan kontra dari suku tertentu.
- Sayang sampai sekarang pemerintah tidak pernah menggunakan desertasi Suwarsih Warnaen untuk membenahi karakter bangsa yang berawal dari mindset yang salah. Referensi seacam ini perlu untuk Revolusi Mental khususnya Revolusi berbasis Budi Pekerti atau Budaya. Jika tidak dilakukan yang berkembang bukan mindset yang baik dari suku yang ada, tapi justru mindset buruknya Jika sikap buruk ini terakumulasi dikhawatirkan karakter buruk suku akan menjadi karakter bangsa Indonesia. Pemerintah harus bertindak sekarang juga mencegah perubahan karakter buruk suku menjadi karakter buruk bangsa.
- Selain pendapat Mochtar Lubis, Petualang Swedia Cristian Skoda menggambarkan sikap buruk orang Indonesia adalah, Senang jadi pengikut, Penakut, Suka korupsi, Pemalas, Hidup hanya untuk hari ini, Tidak punya perencanaan, Sering telat, Diam dalam rapat, Tidak rasional, Tidak mematuhi peraturan, Lambat, Kurang disiplin, Gunakan perasaan bukan logika.
- Predikiat rakyat yang ramah, sopan, berbudi pekerti kini justru dimiliki negara Barat dan negara jiran kita sendiri.
5.
REVOLUSI
MENTAL MENURUT ALFATETA
Berdasarkan pengalaman dan analisis
kami selama memberikan pelatihan Change
Your Mindset pada puluhan ribu orang di berbagai lapisan masyarakat di seluruh
Indonesia. Kami merumuskan REVOLUSI MENTAL terdiri dari 4 Pilar, yakni:
APA ITU REVOLUSI AKHLAK?
Revolusi AKHLAK adalah REVOLUSI MENTAL berbasis ajaran AGAMA (Akidah). Para
pemuka agama merumuskan ajaran
agama agar dapat dijadikan acuan untuk perubahan mental bangsa Indonesia.
APA ITU REVOLUSI MORAL?
Revolusi MORAL adalah REVOLUSI MENTAL berbasis IDEOLOGI NEGARA
(Pancasila). Para pemuka MANGGALA merumuskan penjabaran ideologI negara yang bisa digunakan oleh semua
manusia Indonesia untuk perubahan mental bangsa.
APA ITU REVOLUSI BUDI PEKERTI?
Revolusi BUDI PEKERTI adalah REVOLUSI MENTAL berbasis BUDAYA BANGSA. Para
BUDAYAWAN mengkompilasi nilai BUDAYA luhur bangsa yang bisa digunakan oleh
semua manusia Indonesia
APA ITU REVOLUSI MINDSET?
Revolusi MINDSET adalah REVOLUSI MENTAL berbasis ajaran MIND POWER
(Kekuatan Pikiran). Bahwa manusia
memiliki otak yang sangat luar biasa yang dapat digunakan untuk perubahan
karakter dan memberdayakan manusia Indonesia. Para TRAINER, MOTIVATOR, COACH
menyelenggarakan penulisan dan pelatihan di bidang perubahan mindset,
pemberdayaan pikiran bangsa.
6.
REVOLUSI MINDSET
Alexander Paulus mengatakan, “80%
keberhasilan ditentukan oleh mindset” Pola pikir menentukan jalan hidup
dan nasib seseorang, sukses atau gagal, baik atau jahat, benar salah, miskin
kaya, menang atau kalah. Kita tahu tentang ini, tapi masyarakat tidak tahu
bagaimana harus mengubah mindset mereka. Pemerintah tidak pernah memberikan
pelajaran bagaimana caranya. Mereka yang mau belajar yang berhasil melepaskan
diri dari blok mentalnya, sementara yang lain tetap pada posisinya, miskin, jahat,
atau kalah. Celakanya, mindset kalah, buruk, jahat, miskin ini justru
dimiliki pula oleh para pejabat kita yang tidak suka belajar apalagi mengikuti
trend ilmu pengetahuan perubahan mental saat ini.
DI MANA PENDIDIKAN MINDSET?
•
“Tidak ada bangsa yang berhasil
melakukan transformasi besar tanpa dimulai cara pandang, perubahan mindset” (Pidato Presiden RI SBY 17 Agustus 2010)
•
Semua orang khususnya para pejabat, mengakui
pentingnya perubahan mindset, pemberdayaan pikiran, dan revolusi mental. Namun, …. Dari zaman Bung
Karno sampai Jokowi kita tak pernah merancang kurikulum pendidikan mindset
yang bersumber dari pemberdayaan
kekuatan pikiran (mind power) . .
•
Akibatnya
banyak orang yang tidak tahu cara berpikir di negara ini, termasuk
para pejabatnya. Efeknya bukan saja terjadi Dekadensi Moral, tapi negara
ini begitu sulitnya maju, sangat tidak mandiri, dan rakyatnya tidak juga
sejahtera.
- Beberapa Kebijakan Pemerintah Yang Mengabaikan Pola Pikir Justru Mengakibatkan bangsa ini pada semua lini menjadi malah menjadi tidak cerdas, tidak mandiri, tidak dapat memberikan kesejahteraan, dan jauh dari akhlak mulia.
- Kebijakan pemerintah banyak yang salah tanpa disadari, memprogram pikiran masyarakat:
- Bermental/Bermindset Pengemis. Program BLT, dana bergulir, Balsem, dll, dari sisi motivasi dan mind power justru menciptakan mental pengemis. Membuat si miskin semakin miskin, dan kemalasan berpikir masyarakat.
- Bermental/Bermindset Sakit. Program BPJS, memunculkan mindset masyarakat yang sakit semakin sakit. Jumlah orang yang sakit justru tambah banyak. Pemerintah memanjakan masyarakat untuk sakit, sehingga tidak menghargai kesehatan. Di mana-mana asuransi untuk orang sehat. Hanya di Indonesia, asuransi untuk orang sakit.
- Bermental/Berindset Jahat. Penjara adalah sekolah kejahatan. Penjara Indonesia menciptakan mindset ini. Terbukti Lapas menjadi sarang Narkoba). Penjara justru menghasilkan guru kejahatan baru.
- Bermental/Bermindset Kalah. Mengapa olahraga kita khususnya sepak bola kalah terus? Karena pola pelatihan olahraga di Indonesia mengandalkan pelatihan fisik, bukan otak atau pikirannya. Padahal para olahragawan dan atlet juara dunia memulai dari pelatihan terhadap pikirannya, bukan fisiknya.
- Bermental Boros/Bermindset Konsumtif. Indonesia tidak pernah mengubah mindset bangsa ini untuk mencintai produk dalam negeri. Kampanye pemerintah agar masyarakat mencintai produk sendiri, justru menciptakan gila produk impor.
- Bermental/Bermindset Bodoh. Sampai sekarang pemerintah membayar akomodasi dan transport peserta seminar yang diselenggarakan pemerintah. Ini telah menciptakan mindset ikut seminar di bayar bukan membayar. Ini mengakibatkan banyak masyarakat yang terus bodoh karena tidak menghargai ilmu. Seharusnya pemerintah membayar para trainer untuk melatih sebanyak mungkin masyarakat, bukan membayar peserta seminarnya.
7.
MINDSET YANG MEMBUAT KITA KALAH DENGAN NEGARA MAJU
Walau bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang
memiliki ribuan pulau dan suku bangsa, yang memiliki pahlawan besar, namun
diakui atau tidak kita mengakui memiliki banyak kelemahan dibandingkan bangsa
lain di dunia, bahkan negara tetangga.
- Perbandingan dengan negara Singapura.Singapura pada tahun 60an, ketika berpisah dari Malaysia, adalah negara yang 70% rakyatnya miskin, bahkan orang asing menyebutnya sebagai “limbah kemelaratan”. Tapi dalam waktu singkat Singapura menjadi bangsa yang besar, tertib, berdisiplin yang memiliki kekuatan ekonomi, budaya, dan militer. Padahal Singapura nyaris tidak memiliki SDA (Sumber Daya Alam). Tingkat kepemilikan asuransi rakyat Singapura 1:1. Artinya 100% masyarakat Singapura memiliki kesadaran asuransi. Pemerintahnya tidak menghabiskan uang untuk berobat rakyat, masyarakat berasuransi karena kesadarannya sendiri. Dengan demikin pemerintah Singapura bisa fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Tidak heran jika Income per kapita rakyatnya dan biaya hidup Singapura diakui sebagai yang tertinggi di dunia. Bandingkan dengan Indonesia yang tingkat kepemilikan asuransinya kurang dari 10% dari jumlah penduduknya, membuat bangsa ini menurut penelitian AC Nielsen yang dikuti majalah Swa 80% eksekutif mudanya terancam miskin. Kalau eksekutifnya sebagian besar miskin, bagaimana dengan buruh mereka? Jawabannya ancaman bagi masa depan Indonesia. Apa yang membuat Singapura unggul? Kuncinya ada di MINDSET pemerintah dan rakyatnya.
2. Perbandingan dengan bangsa Korea/Jepang. Indonesia dan Korea merdeka hanya selisih 2 hari. Tapi
Korea saat ini telah menjadi bangsa yang besar dan disegani, baik secara
militer maupun ekonomi. Korea yang dulu
pernah dijajah Jepang membalas dengan kerja keras. Hasil kerja keras itu telah
menumbuhkan prestasi di bidang teknologi, ekonomi, budaya dan militer yang
menyaingi Jepang. Ini berbeda dengan mindset bangsa Indonesia yang mengutamakan
emosi dan dendam (lihat sebab peristiwa Malari 1974). Mindset
menonjol orang Indonesia adalah cenderung menyalahkan orang lain daripada
mengoreksi diri sendiri (Sarlito W. Sarwono, Tempo 15/8-2015). Jepang, negara yang dalam perang dunia ke-2
luluh lantak karena Hirosima dan Nagasaki-nya dibom Atom Amerika dan membuat
mereka menyerah kalah, dalam waktu singkat menjadi negara yang modern, salah
satu dari negara maju di dunia yang bisa mengendalikan ekonomi dunia. Jika
Singapura pemilik asuransi 100%, di Jepang 300%. Restorasi Meiji, merupakan
revolusi mental yang dilakukan oleh pemerintah Jepang secara konsekuen. Kunci
keberhasilan Jepang adalah perubahan mental mulai dari pimpinan sampai rakyat
Jepang. Kelemahan Indonesia adalah pemerintah berjalan sendiri rakyat berjalan
sendiri. Pidato peresiden dan pejabat sangat mengesankan mindset seolah pemerintah bekerja sendiri dengan
sedikit melibatkan rakyat secara sukarela.
3. Perbandingan dengan bangsa Lainnya.
Yang membuat sebuah bansa besar adalah semangat nasionalisme bangsanya. Jepang, Korea, Amerika, Inggris, Jerman,
Tiongkok, Cina, dan negara besar lainnya sangat bangga pada negara dan
pemimpinnya. Berbeda dengan bangsa
Indonesia selain tidak bangga pada negaranya juga tidak bangga pada
pemimpinnya. Akibat minimnya rasa nasionalisme, bangsa ini subur
koruptor, terorisme, konsumerisme khususnya pada produk asing. Kesalahan dalam kebijakan, merupakan bukti
bahwa para pejabat tidak memiliki kecintaan pada bangsanya. Kebijakan pemimpin
di negara maju sangat berorientasi jangka panjang dan kepentingan rakyat.
Singapura dan negara maju membatasi populasi mobil, Indonesia obral mobil. Akibatnya
lalu lintas macet. Bukannya mobil segera dibatasi, prasarana ditambah. Mobil
terus bertambah, macet lagi. Tambah prasarana, macet lagi. Akhirnya konsumsi BBM
naik. Harga BBM Naik. Inflasi. Rakyat miskin jadi semakin miskin. Singapura
dan negara maju memberi apresisasi pada pengusaha dengan penghapusan pajak
dan kemudahan, Indonesia memperulit investasi, Pemerintah mengendalikan
jumlah penduduk, rakyat Indonesia bangga punya istri dan anak banyak. Di
Singapura dan negara besar lainnya pembuang sampah sembarangan didenda dan di
penjara, di Indonesia, sungai atau kali jadi tempat buang sampah raksasa.
Negara yang olahraganya maju, melatih otak dan pikirannya agar menang,
Indonesia melatih fisiknya.
8.
MINDSET
SALAH MENGAKIBATKAN KEBIJAKAN SALAH
Banyak
program pemerintah yang maksudnya baik, tidak bertantangan dengan Pancasila,
agama maupun budi pekerti, namun karena tidak didasari pemahaman tentang ilmu
MINDSET dan ILMU MIND POWER, kebijakan yang benar menjadi salah tanpa
disadari.
Banyak iklan negara, Jargon pemerintah, target, dan visi
serta missi pemerintah yang keliru dan tanpa disadari justru memunculkan yang
tidak diinginkan pemerintah. Salah satu contoh kecil, “Katakan Tidak pada
Narkoba”. Sepintas iklan ini benar, sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Tapi berdasarkan ilmu NLP (Neuro
Linguistic Programming) jargon ini justru menciptakan perintah sebaliknya
yang muncul justru gambar “narkobanya”.
- Bagi orang yang pernah belajar tentang mindset atau mind power pasti paham, kata “Tidak”, “Dilarang”, “Jangan” tidak muncul dalam pikiran. Yang muncul justru kata yang mengikutinya. Di negara maju yang memahami mind power kata negatif sudah dihapuskan dan diusahakan diganti dengan kata positif. Di Indonesia, kata larangan begitu banyaknya, bahkan di sekolah. Ilmu tentang ini diajarkan di pelatihan mind power Alfateta. Banyak lembaga setelah mengikuti pelatihan kami mengubah kampanye atau iklannya, karena memberi efek seperti yang tidak diinginkan. Kata “Anak saya tidak boleh miskin”, justru mengeluarkan gambar “Miskin”. Akhirnya menjadi mindset. Tanpa sadar masyarakat terprogram malah menjadi miskin. Perhatikan semua iklan layanan itu dibuat oleh negara. Ini menunjukkan para pejabat, staf ahli bahkan mengertinya tidak memahami ilmu mind power. Pengaruh kata dalam otak dan pikiran diajarkan secara detail dalam pelatihan Mind Power Alfateta Indonesia.
- Mari kita lihat kesalahan yang dilakukan pemerintah akibat ketidakmengertian ilmu mindset dan ilmu pikiran:
- Kementerian Daerah Tertinggal (yang terimajinasi adalah tertinggal). Kementerian ini tidak akan pernah bisa mengentaskan daerah yang tertinggal karena mindset terfokus pada yang tidak diinginkan “Tertinggal”.
- KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Lembaga ini memunculkan gambaran korupsi secara terus menerus. Akibatnya korupsi bertambah banyak.
- Wong Cilik, adalah jargon-jargon yang membuat pola pikir rakyat kita tidak bisa bersar. Jargon “Indonesia Hebat” “ayo kerja” merupakan jargon tidak.
- Impian Indonesia adalah adil dan makmur. Sampai kapan pun impian ini tidak akan pernah tercapai karena tidak jelas dan tidak bisa digambarkan.
- Rumah sakit justru memunculkan visualisasi sakit. “seharusnya rumah sehat”.
- BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Nama lembaga ini memvisualkan jaminan sosial, tapi faktanya yang diberlakukan adalah semacam aturan asuransi (masa aktif kartu, pengcoveran hanya tertentu, denda atas keterlambatan membayar, dll). Wajar jika terjadi pemahaman yang salah di masyarakat, bahkan MUI menganggapnya haram atau tidak sesuai syariah.
· Para orangtua dan masyarakat juga melakukan program pikiran yang salah:
- Nak, jangan boros (Harusnya Nak berhemat)
- Jangan dekati Narkoba (Harusnya jauhi Narkoba)
- Jangan marah (Harusnya Senyum)
- Dilarang merokok (Harusnya Asap rokok Anda meracuni orang lain).
Mindset bukan pelajaran tentang moral, akhklak dan budi
pekerti. Mindset adalah Pelajaran tentang
otak manusia, cara kerja, dan cara memberdayakannya.
Dengan melihat uraian di atas, kita
akan melihat begitu banyak program pikiran yang tanpa disadari justru
memprogram pikiran rakyat sebagaimana yang tidak diinginkan pemerintah dan
rakyat.
Jika
pemerintah paham ilmu brain power:
- Sebelum BPJS diluncurkan seharusnya pemerintah mengakomodasi ilmu mind power untuk penyembuhan, untuk diajarkan kepada masyarakat. Jika mindset pencegahan dan penyembuhan bisa diciptakan, masyarakat tidak berduyun-duyun ke rumah sakit seperti sekarang ini yang membuat rumah sakit swasta mundur dan BPJS terancam bangkrut.
- Dari pada membagi-bagikan uang transport utuk peserta seminar, sebaiknya pemerintah membayar sebanyak mungkin para pelatih/motivator untuk menyebarluaskan ilmu yang bermanfaat, menyediakan ruang atau aula-aula untuk kepada motivator/trainer untuk dipakai melatih dan memotivasi rakyat. Kemudian para pelatih ini bekerja atas nama pemerintah atau didukung oleh pemerintah.
- Sekolah seharusnya responsif terhadap ilmu-ilmu baru yang berkembang di dunia. Sementara di Thailand dan Singapura mewajibkan pelajarnya memahami mind mapping, di Indonesia bahkan gurunya pun tidak tahu. Hal ini sangat mungkin karena program pemerintah yang salah, guru tidak boleh memungut uang padahal untuk ilmu semacam itu pelajar harus mengeluarkan biaya ekstra.
- Dana BOS (Bantuan Operasi Sekolah), tidak disalurkan ke penambahan ilmu pengetahuan. Banyak kepala sekolah takut menggunakan dana BOS untuk menambah pengetahuan pelajar. Akibatnya sekolah negeri sering tertinggal dengan sekolah swasta. Karena pelajar di swasta boleh saja mengeluarkan uang tambahan jika diperlukan agar siswa dapat mempelajari ilmu baru seperti mind power, mind mapping, super memory, cara raih nilai A, speed reading, dll.
- dll
9.
DAHSYATNYA
PIKIRAN MANUSIA
- Penting diketahui bahwa otak manusia sangat luar biasa. Terdapat 100 milyar neuron di dalam otak kita yang 1 neuron setara dengan 1 komputer tercanggih. Manusia umumnya baru menggunakan kurang dari 1% dari potensi pikirannya.
- Ilmu mind power telah membantu banyak orang sukses di seluruh dunia dalam berbagai bidang, pendidikan, penyembuhan, kesuksesan dan kekuatan supranatural pikiran.
- Perguruan tinggi di Barat mulai melirik ilmu pemberdayaan pikiran untuk memecahkan masalah yang selama ini dianggap sebagai supranatural. Terbukti bahwa kemampuan supranatural manusia adalah ilmiah 100%.
- Jika ilmu ini diajarkan sejak dini, bangsa ini akan maju pesat. Fakta bahwa negara-negara yang menempatkan pemberdayaan pikiran di dunia akan maju. Salah satu contoh ketertinggalan bangsa Indonesia di bidang pemberdayaan pikiran sehingga bangsa lain jauh lebih maju adalah pemanfaatkan ilmu-ilmu pikiran untuk membuat bangsa ini cerdas.
- Napoleon Hill (abad 20) telah mewawancarai 500 orang paling sukses di seluruh dunia. Dia menyimpulkan “Rahasia SUKSES adalah mereka berhasil memanfaatkan pikiran bawah sadarnya secara maksimal”. Bawah sadar adalah Inteligensia terbesar dalam otak manusia (Ralph Waldo Emerson).
- Kunci bangsa Indonesia untuk bisa mengubah mindset dan memberdayakan pikiran adalah segera mind power diajarkan. Begitu mindset berubah, secepat kilat cara hidup, nasib, dan masa depan kita pun akan berubah.
MENGAPA PEMERINTAH TIDAK MENGAJARKAN
MIND POWER?
- Mind Power baru berkembang pesat tahun 1980an dan mulai meningkat pesat tahun 2000an. Jadi wajar jika banyak para pejabat yang berkuasa sekarang tidak memahami ilmu pikiran (mind power).
- Fakta banyak doktor dan profesor kita memahami ilmu pikiran, tapi tak mampu mempengaruhi kebijakan pendidikan dan pemerintah di bidang pemberdayaan pikiran. Ini sama artinya permientah kurang peduli pada potensi pikiran masyarakat.
- Pengajaran ilmu mind power (clear magic), tidak hanya bermanfaat untuk mengubah mindset, tetapi juga memberdayakan pikiran seperti untuk pendidikan, penyembuhan, pencapaian sukses..
INDONESIA HARUS BERUBAH JIKA TIDAK INGIN PUNAH
·
Mereka yang mampu bertahan dan
memenangkan masa depan, bukan mereka yang kuat atau pintar, tapi mereka yang
mau berubah. (Charles Darwin)
·
Tidak Ada yang bisa mengubah mindset
seseorang kecuali dirinya sendiri. Tidak ada cara mengubah pola pikir kecuali
mempelajari otak manusia, cara kerja pikiran dan bagaimana cara
memberdayakannya.
10. DIMULAI
DARI MINDSET BARU AKHLAK, MORAL, DAN BUDI PEKERTI
1. Revolusi Mindset bukan satu-satunya cara untuk melakukan
perubahan mental pada bangsa Indonesia, namun Alfateta Indonesia sangat yakin
bahwa kesalahan terbesar mengapa bangsa ini masih tertinggal dibanding
negara lainnya adalah hanya karena faktor mindset.
2. Segala sesuatu berasal dari mindset. Kekuatan mindset bisa
mengalahkan ajaran agama, moral, dan budi pekerti. Banyak orang yang
melanggar aturan agama karena percaya apa yang mereka lakukan (mindset) sesuai ajaran agama (contoh
terorisme, korupsi). Pelaku teroris dan korupsi yakin apa yang mereka
lakukan benar dan tidak melanggar ajaran agama, Pancasila atau budi pekerti. Karena
ketidakmengertian pemerintah pada ilmu mind power, akibatnya penanganan pada
korupsi dan terorisme dilakukan secara kuratif. Efeknya terorisme dan korupsi
tidak bisa dihapus, karena pelakunya merasa mindset mereka benar. Seharusnya
mindset ini harus diubah dulu.
3. Ilmu mindset ibarat buku petunjuk dalam paket barang
elektronik. Manusia ketika dilahirkan tidak ada buku petunjuk. Ilmu mind power
inilah yang dapat dijadikan petunjuk mengoperasionalkan otak manusia. Ketika
manusia dilahirkan orangtua memberikan pendidikan agama, guru mengajarkan Pancasila,
suku mengajarkan adat istiadat. Satu hal
yang tidak diajarkan selama ini adalah cara berpikir. Akibatnya orangtua,
masyarakat, dan pemerintah salah memprogram pikiran seorang anak. Karena itu
selain agama, moral, dan budi pekerti, setiap orang harus paham dan sudah
diajarkan tentang mindset sejak dilahirkan sampai ia dibesarkan.
4. Berdasarkan fakta itu, maka ajaran atau ilmu mindset
harus diajarkan sebagai ilmu dasar atau bersamaan dengan ilmu agama, moral, dan
budi pekerti. Sebagai negara yang
memiliki ideologI Pancasila, mempunyai berbagai macam suku, dan sebagai negara
yang mengedepankan ketuhanan yang Maha Esa, maka untuk tingkat madya dan
tingkat lanjut, pelatihan Minndset dihubungkan dengan 3 Pilar Revolusi Mental
Lainnya, sehingga memberikan gambaran Mindweb sebagai berikut:
- Di dalam gambar mindweb di atas terlihat bahwa dengan difasilitasi oleh negara, maka Alfateta Indonesia dan ATMIndo dapat merancang pelatihan tingkat lanjut yang saling terkait antara pilar yang satu dengan yang lainnya.
- Contoh kasus, kita ingin menumbuhkan mindset “Tidak buang sampah sembarangan”, ayat apa di dalam setiap agama yang melarang “buang sampah sembarangan atau mengobarkan semangat cinta kebersihan, dan yang terkait dengan Pancasila dan Budi Pekerti. Mungkin ada motto atau pepatah suku yang terkait dengan masalah ini. Lalu bagaimana menumbuhkan mindset kebersihan ini.
- Karena mengaitkan antara satu pilar dan pilar lainnya sehingga saling berhubugan membutuhkan bukan saja biaya, waktu, tenaga, keahlian yang tinggi, maka pelaksanaan dari Revolusi Mental yang terintegrasi ini mau tidak mau harus difasilitasi negara. Negara tidak dapat diam dan menyerahkan kepada lembaga semacam Alfateta atau Aliansi Trainer dan Motivator Indonesia.
- Banyak pihak yang perlu dilibatkan dalam Revolusi Mental terintegrasi ini yakni Para pemuka agama seperti kiai, ustadz, pendeta, biksu, dll. Juga para manggala, mereka yang memiliki pengalaman mengajar P4. Ini harus cepat dilakukan sebelum P4 hilang dari pemikiran dari bangsa ini. Kemudian, pemerintah harus melibatkan budayawan untuk mengumpulkan nilai2 nilai luhur budaya. Alfateta bersama dengan ATMindo akan membuat modul motivasi yang mengaitkan ke-4 pilar Revolusi Mental sebagaimana yang dibagankan oleh Alfateta di atas.
- Dengan memahami 4 pilar dan menghubungkannya, maka orangtua dapat memprogram amaknya dengan benar, guru dapat memprogram pikiran muridnya dengan benar, pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan dan jargon yang benar. Seperti Jepang, memiliki salam “gambate kudasai” yang pada akhirnya menjadi karakter orang Jepang “Bekerja bersungguh-sungguh sampai selesai”.
11. ALFATETA INDONESIA
- Alfateta Indonesia adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang didirikan untuk merealisasikan Indonesian Dream.
- Indonesian Dream adalah Cita-cita untuk menciptakan bangsa yang CERDAS, MANDIRI, SEJAHTERA, dan BERAKAHLAK. Indonesian Dream adalah sebuah impian yang teruji secara psikomagnetik. Impian ini harus dapat menjadi impian seluruh bangsa Indonesia. Jika semua bangsa Indonesia memegang impian ini maka dalam waktu singkat impian ini akan terwujud bagi bangsa Indonesia.
- Untuk melaksanakan mimpinya itu, Alfateta Indonesia, sejak 2007 telah memulai pelatihan perubahan mental dengan judul Change Your Mindset berbasis Brain Power. Pelatihan telah diikuti oleh belasan ribu orang dari seluruh Indonesia dari berbagai kalangan. Selama hampir 10 tahun kami memberikan pelatihan tersebut kami berkesimpulan, Dekadensi Moral terjadi bukan karena pendidikan agama yang kurang, pendidikan Pancasila yang mulai ditinggalkan atau budaya bangsa yang mulai dilupakan, tetapi karena MINDSET yang SALAH.
12.
ATMINDO
(ALIANSI TRAINER DAN MOTIVATOR INDONESIA
Berdasarkan 4 Pilar dalam Revolusi Mental, maka Alfateta
Indonesia membatasi diri untuk mengambil peran aktif di pilar ke 4 yakni
mengajarkan Revolusi Mental berbasis Mindset dan Ilmu Mind Power.
Untuk mendukung
tugas memberikan motivasi dan pembelajaran kepada masyarakat, Alfateta
Indonesia menghimpun para trainer dan motivator dalam wadah ATMIndo (Aliansi
Trainer dan Motivator Indonesia)
ATMIndo beranggotakan:
- Motivator (Pelatih yang memberikan coach dan motivasi kepada masayrakat Indonesia).
- Trainer (Pelatih yang memberikan pelatihan keterampilan khusus kepada masyarakat Indonesia seperti bidang kewirausahaan, karier, creative writing, internet marketing, dll.
Alfateta Indonesia sendiri memiliki 90 lebih pelatihan
perubahan mindset, pemberdayaan pikiran, dan ketarampilan berpikir. Dengan
berdirinya ATMindo diharapkan akan terkumpul lebih dari 300 pelatihan dalam
berbagai bidang untuk membantu tercapainya Indonesian Dream.
Komentar berikut ini adalah sebagian kecil dari komentar yang masuk dari para peserta pelatihan Alfateta Indonesia sejak tahun 2007. Bisa dibayangkan jika tahun 2007 saja komentar cukup baik bagaimana dengan pelatihan Alfateta Indonesia saat ini. Karena setiap tahun bahkan setiap bulan, materi pelatihan Alfateta Indonesia terus diperbaharui.
- Luar biasa.... saya adalah seorang ahli Rukhyah... setelah mengikuti brain power saya lebih mudah mengusir setan. Kini saya membayangkan setan itu lucu seperti casper. Ternyata bentuk setan mengikuti cara berpikir kita. (Suparjo - Wirausaha - Galur, Jakarta)
- Sebelum mengikuti pelatihan ini saya selalu berpikir negatif, bahkan dalam pikiran saya selalu muncul bisikan "bunuh ayah saya". Setelah mempelajari SAR dalam Brain Power, kini pikiran itu tidak muncul lagi. Hebatnya sekarang saking positifnya saya, banyak teman yang mempercayakan saya sebagai pelatih. (Tubagus-anggota MLM, Ciputat Tangerang).
- Pelatihan ini akan mampu menciptakan anak-anak yang baik. Sukses buat saya sukses buat Pak Bambag. (Suparmi – Guru di Lamongan )
- Saya acungkan 2 jempol untuk pelatihan ini. sayang waktunya kurang panjang, Budi (Pegawai Kelurahan Batam).
- Oke banget!!! It’s very interesting and I like it. Saya memperoleh banyak pengetahuan tentang rahasia kekuatan pikiran dan keajaiban impian. (Suci Ramdana mahasiswa)
- Pelatihan ini sangat mengesankan. (Kholis Hudin mahasiswa)
- Sangat bagus dan bermanfaat. Merupakan hal baru dan meninggalkan pengaruh yang sangat besar. Terus diadakan tindak lanjut. (Fatimah Guru)
- Luar biasa!!! Mohon waktu lebih lama lagi. R. Rudi Adhi Sasongko (Karyawan BRI Sumbawa)
- Sangat bagus! Tambah waktunya lebih lama lagi. (Dr. Minanur Rahman dokter RSU Sumbawa)
- Pelatihan ini sangat baik untuk memotivasi orang-orang yang telah patah semangat dan dapat membangun jiwa nya untuk mewujudkan cita-citanya. (Mega Silviani – pelajar Jakarta)
- Sangat menarik! Saya ingin mengikutinya lagi. (Hariril Brimantya-pelajar)
- Sangat bagus dan menarik sekali. (Ning Andriani - dosen)
- Dahsyat, luar biasa. Alfateta sangat peduli dengan human resource. Cinruang (wirausahawan NTB)
- Cukup baik, buat lebih spektakuler (Jupri anggota DPRD NTB)
- Luar biasa! Pelatihan terbaik yang belum ada duanya. (M. Ikhwan Latief (Kediri)
- Menarik. Sangat berpengaruh terhadap perubahan pola pikir. (Basri pegawai swasta)
- Cukup menggugah semangat (Sukri Rahmat - Anggota KPU Sumbawa) Sangat bermakna dan saya yakin bisa mewujudkan impian. (Khairudin -PNS)
- Luar biasa. Ini pelatihan ke-2 yang saya ikuti. Setelah saya praktekkan kini ruko saya didatangi banyak calon agen. (Lana - agen asuransi Jakarta)
- Kini saya yakin impian mustahil pun bisa dicapai dengan kekuatan pikiran. (Indri Yuliani anak jalanan Jakarta)
14. TESTIMONI
TESTIMONI adalah manfaat langsung dari pelatihan
Alfateta. Jadi peserta memberi komentar jauh setelah pelatihan diikuti dan
merasakan manfaatnya. Kami menerima
banyak sekali laporan manfaat pelatihan.
TUBAGUS (SERANG). – MENGIKUTI
PELATIHAN CHANGE YOUR MINDSET. Change Mindset adalah cara mengubah cara
berpikir dengan mengetahui otak, cara kerja pikiran, dan bagaimana cara
memberdayakannya.
Anak
muda ini mengikuti pelatihan sekitar tahun 1990an. Ia mengatakan di pikirannya
selalu ada kata “Bunuh ayahmu”. Ketika itu kami katakan ikuti
pelatihan ini dan praktekkan. Setelah pelatihan, 1 bulan kemudian dia
mengatakan kini ia sangat mencintai ayahnya. Ia yang semula hidupnya tak
menentu kini menjadi motivator di daerahnya Serang.
Pelajar Sekolah dan mahasiswa perguruan tinggi
serta lembaga lain yang kami beri pelajaran pelatihan ini Alhamdulillah tidak
pernah melakukan hal-hal yang negatif. Kami sangat bersyukur IPDN (Institut Pemerintah
Dalam Negeri) Bukti Tinggi sebagai satu-satunya IPDN yang pernah kami latih
ilmu Change Mindset, merupakan IPDN terbaik di lingkungan lembaga pendidikan di
bawah Depdagri.
BUDIMAN (LAMPUNG). – MENGIKUTI
PELATIHAN PSIKOMAGNETIK. Psikomagnetik adalah ilmu cara mencapai sebuah impian
dengan cara yang sangat teruji, di sebut juga The Power of Dream (100 Impian
100 Terwujud, 100 Doa 100 Terkabul). Budiman salah
satu peserta pelatihan Psikomagnetik di Lampung. Testimoni ini disampaikannya
ketika kami melakukan pelatihan di Lampung 3 tahun kemudian. Semua impian yang
pernah ia buat dalam buku impian seperti mendirikan panti asuhan terkabul. Ada
seorang anak yang berhasil meraih pendidikan yang dia inginkan, seorang yang
ingin memiliki rumah, mobil, dll.
HANA (JAKARTA). -– MENGIKUTI
PELATIHAN PSIKOTRANSMITER. Psikotransmiter adalah ilmu bagaimana cara
mempengaruhi pikiran orang dari jarak jauh. Ilmu
ini telah kami ajarkan untuk 80 lebih angkatan. Hasilnya sangat luar
biasa. Seseroang bisa mempengaruhi
pikiran orang untuk mengikuti apa pun yang kita inginkan tanpa puasa, mantra
dan tapa. Hani berhasil menjual rumah untuk pertama kalinya setelah 10 tahun ia
tidak bisa menjual rumah. Kemampuan jual rumah setelah ia mempelajari ilmu
psikotransmiter.
RIZAL )MEDAN) - -– MENGIKUTI
PELATIHANB BRAIN POWER FOR HEALING. Bagaimana menyembuhkan dengan kekuatan
pikiran. Rizal (49 tahun) memiliki problem tidak bisa makan
ikan. Ia ingin sekali makan ikan. Sehabis pelatihan dilakukan EFT (Emotinal
Freedom Technique). Dalam waktu kurang dalam 5 menit Rizal sudah bisa makan
ikan. Keengganan pemerintah untuk mengajarkan ilmu pikiran kepada masyarakat
karena tidak tahu manfaat pelatihan ini atau tidak menyadari perkembangan ilmu
pengetahuan. Padahal mind power for healing bisa menyembuhkan tumor ganas
sekalipun yang oleh dokter tidak mampu disembuhkan. Dokter menyebut ini sebagai
penyembuhan yang tidak diketahui sebabnya (spontanius remission). Itu sebabnya
mengapa kami katakan, sebelum meluncurkan program kartu sakit atau BPJS,
pemerintah harus lebih dulu mengajarkan ilmu mind power for healing kepada
masyarakat. Agar masyarakat tidak hanya bisa mencegah tapi juga bisa menyembuhkan
penyakitnya sendiri, tidak 100% bergantung pada medis.
14. DURASI PELATIHAN
1.
Durasi 3 jam
2.
Durasi 7 jam
3.
Durasi 14 jam
4.
Durasi 21 jam
5.
Durasi 28 jam
15. MATERI PELATIHAN
- REVOLUSI MENTAL BERBASIS MINDSET
HARI PERTAMA: MIND POWER (7 JAM)
Ini adalah pelatihan dasar dari mind power.
Tidak ada yang dapat mengubah mindset seseorang kecuali dirinya sendiri. Tidak
ada cara yang mudah untuk mengubah mindset atau mentalitas seseroang kecuali
mengajarkan padanya tentang otak, cara kerja pikiran, dan cara memberdayakannya.
Tujuan pelatihan ini adalah agar setiap peserta menyadari bahwa begitu banyak
virus pikiran yang berkembang di Indonesia baik secara umum ataupun pribadi.
Virus-virus ini begitu cepat menular dan membuat bangsa Indonesia tidak berdaya
menghadapinya karena sudah berurat dan berakar. Atas nama agama, ideologi, dan suku kita
seringkali tak dapat berpikir jernih karNea kita memang tidak pernah belajar
cara berpikir. Akibatnya atas nama agama, ideologi, dan suku kita mudah
dipecah-pecah, berburuk sangka, melakukan tindakan anarkhis, membenarkan
kebiasaaan yang salah, tidak bisa melepaskan diri dari jeratan mindset yang
menghalangi kita untuk maju.
MATERI:
1.
Potret
Indonesia. Menggambarkan kondisi
mentalitas bangsa saat ini.
2.
Revolusi Mental. Apakah Revolusi Mental? Samakah dengan Akhlak
atau Moral?
3.
Reolusi Mindset. Titik pembahasan fokus pada revolusi mindset
(pla pikir)
4. Knowledge Is A Power. Ilmu pengetahuan dan bagaimana cara belajar.
5. Double Brain Power. Melipatgandakan kemampuan otak untuk menerima pelajaran.
6. Neuroscience. Mempelajari tentang otak manusia (neuron, struktur otak, dll).
7. Amazing Brain . (Dahsyatnya pikiran, bagaimana orang sukses menggunakannya.
8. Magic - Clear Magic. (Ilmu pengetahuan dan mind power juga magic – clear magic).
9. Berawal Dari Mindset. (Nasib orang dan karakternya bergantung pada mindsetnya)
10. Berubah Atau Punah. (Mengapa kita harus berubah, dan bagaimana caranya)
11. Blok Mental. (Penghalang terbesar manusia, dan manusia Indonesia khususnya)
12. Bahaya Media Massa. Efek media massa pada
mentalitas, cara mencegah/atasi.
13. Mengenal Virus Pikiran. Terdapat list ratusan virus yang bersumber dari pikiran.
14. Tantangan Perubahan. Bagaimana mengatasi tantangan saat berubah?
15. Anti Virus Pikiran. Bagaimana menghancurkan virus atau mental blok?
16. Format Your Mind. Selain dihancurkan, kita dapat memformat kembali pikiran.
17. Brain Wash (Cuci Otak). Logika pikiran saat menerima dan mengenyahkan virus,
18. Reinstall Your Brain. Menginstall ulang pikiran negative/lama dengan yang positif.
19.
Take Action. Bagaimana mengubah tindakan sehingga menjadi karakter.
20. The Secret of Brain Power. Mengupas otak manusia secara fisik.
21. Hukum Pikiran 1 (Alam) – the Universal of Law
22. Hukum Pikiran 2 (Kamera) - Hypnoteraphy, super
memory, speed reading.
23. Hukum Pikiran 3 (Tetris) – Brain Wash
24. Hukum Pikiran 4 (Orang Buta) – Whole Brain
25. Hukum Pikiran 5 (Google) – Whole Brain
26. Hukum Pikiran 6 (Jin Aladin) - Psychomagnetic
27. Hukum Pikiran 7 (Magnet) - Psychomegnetic
28. Hukum Pikiran 8 (Roket) - Psychomagnetic
29. Hukum Pikiran 9 (Sutradara) - Visualisation
30. Hukum Pikiran 10. (Pemancar) – Brain Wave
31. Sukses adalah Pilihan (Success is a Choiche)
HARI
KEDUA: PSIKOMAGNETIK (7 JAM)
Perubahan mindset dan pencapaian impian
Singapura tsangat dipengaruhi oleh ilmu2 mind power (ilmu okultis, psycho
cybernetics, dan Science of Getting Rich) yang terbukti telah membawa sukses
bagi para tokoh, penemu, dan pemikir besar. Sayangnya para pemimpin kita tidak
dibekali ilmu ini dalam memimpin negara.
MATERI:
1. Sukses adalah Pilihan.
Sukses bukanlah takdir, tapi pilihan kita sendiri. Banyak orang ingin sukses
tapi sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh.
2. Psikomagnetik (The
Power of Dream). Ini adalah ilmu bagaimana impian kita bisa menjadi kenyataan
dengan cara yang sangat teruji. 100 Impian 100 Terwujud, 100 Doa 100 Terkabul).
3. Bagaimana Cara Menjadi
Manusia Berkualitas. Mengubah mentalitas bangsa menjadi pemenang dalam segala
bidang kehidupan.
4. Cara Berpikir Orang Sukses Di
Seluruh Dunia. Memahami cara berpikir para
penemu, pemimpin, pemikir, pengusaha hebat di seantero jagat.
5. Emotional Motivation Power (Mempraktekkan kedahsyatan gelombang Alfa.
- HARI KETIGA: REVOLUSI BUDI PEKERTI BERBASIS BUDAYA (7 JAM)
Indonesia memiliki ribuan suku
bangsa, Tiap suku bangsa memiliki stereotype atau karakteristik yang baik
maupun yang buruk. Faktanya Indonesia saat ini kehilangan karakteristik budaya,
dikarenakan ada kekhawatiran munculnya sifat sukuisme jika pemerintah memihak
salah satu suku.
Muatan lokal dalam kurikulum
umumnya adalah bahasa daerah, akibatnya suku lain harus belajar bahasa suku
lain karena ia berada dalam sebuah wilayah. Contoh, orang Batak harus mengikuti
pelajaran bahasa Sunda, karena ia sekolah di Jawa Barat.
Seharusnya yang dipelajari bukan
bahasa ibunya, melainkan karakter suku bangsa. Dan itu pun tidak suku di mana sekolah
itu ada, melainkan mengajarkan mindset salah dan benar dari semua suku yang ada
di seluruh Indonesia. Pelatih mengumpulkan dan mengajarkan karakteristik suku bangsa yang ada di
Indonesia, yang baik maupun yang buruk. Karakter bangsa yang buruk inilah yang
dianggap merupakan virus yang dapat merusak kesatuan bangsa. Sebaliknya
karakter yang baik dan dapat membangun karakter bangsa dikembangkan. Salah satu
contoh Jepang. Jepang mengambil sifat baik dari suku bangsa Ainu (seperti
Jerman dengan ras Aryanya) dan menjadi karakter bangsa, disiplin, bertanggung
jawab, memiliki rasa malu jika bersalah,gagah berani, tekun, dll.
Hubungan dengan pelatihan dasar 2
hari adalah bahwa semua sifat buruk atau baik dari suatu suku sesungguhnya
bukan takdir, tetapi persoalan mindset. Tidak benar bahwa hanya orang Padang
yang pintar berdagang. Semua orang apa pun sukunya jika mereka belajar mindset
mereka akan tahu bahwa suku mereka pun memiliki bakat dagang. Pada dasarnya
semua suku bangsa di Indonesia adalah ramah tamah dan sopan, tidak
menjadi miliki suku Jawa atau Sunda saja.
Pelatihan ini memiliki kurikulum:
- Budaya, Sikap, Karakter bangsa Indonesia yang buruk yang harus dihilangkan karena sesungguhnya hal itu hanyalah mindset. Jadi tidak benar bahwa budaya balas dendam seperti carok adalah benar. Budaya buruk harus disepakati dihilangkan.
- Budaya, Sikap, Karakter bangsa Indonesia yang baik yang harus diper;tahankan dan dikembangkan dan menjadi bagian mindset bangsa Indonesia. Jadi tidak benar bahwa suatu kebaikan milik suku tertentu saja. Suku lain sebenarnya memiliki karakter baik yang bisa menjadi bagian mindset dirinya atau mindset bangsa.
- Budaya, Sikap, Karkter suku tertentu yang bisa dijadikan acuan bagi suku bangsa lain
- Beberapa karakter bangsa yang positif akan dijadikan bagian dari pelatihan ini, contoh:
- Batak: Sikap yang perlu dikembangkan adalah sikap toleran, tegas dan keras, pemberani dan agresif. Yang perlu dihilangkan; Bicara kasar.
- Madura: Pekerja keras, tekun, berani. Yang perlu dihilangkan adalah mindset membenarkan balas dendam.
- Jawa: Lembut, toleran, mudah beradaptasi. Karakter yang perlu dihilangkan adalah lamban.
- Dan seterusnya.
Seluruh
pelatihan stereotype ini harus dikaitkan dengan mindset, agama, dan Pancasila.
- HARI KEEMPAT: REVOLUSI MORAL BERBASIS AJARAN AGAMA (7 JAM)
Pelatihan ini dihubungan dengan
materi sebelumnya. Karena Revolusi akhlak bukan pelajaran agama, tetapi
mengajarkan ajaran agama dalam praktek maka pelatihan ini dititikberatkan pada
akhlak yang terhubung ke habluminannas (hubungan antar manusia). Bagaimana agar
manusia dapat berbuat baik untuk sesama umat dan negara berdasarkan ajaran
agama. Ajaran-ajaran agama, khususnya habluminannas dikumpulkan dan dihubungkan
dengan ajaran tentang mindset, Pancasila, dan budaya. Cara pengajaran sesi ini dapat dilakukan
dalam 3 cara. Jika peserta berasal dari satu agama tertentu sudut pandangnya
adalah agama tersebut dan memakai kitab suci agama tersebut. Sekalipun
demikian, ajaran tidak bersifat eksklusif dan mengarah pada hubungan antar
sesama manusia. Jika asal peserta dari berbeda agama dengan jumlah yang sama
atau hampir sama, maka pelatih menggunakan ajaran kedua agama yang prinsipnya
bersesuaian. Jika audiensi mayoritas, pelatih menggunakan cara kedua atau
mengikuti salah satu ajaran agama sepanjang isinya tidak menyalahi agama
peserta yang lain.
1.
Sifat dan karakter tidak terpuji dalam agama (Dalam
Islam, misalnya: ananiah, ghadab, naminah, ghibah, hasad, peduli terhadap
sesame/lingkungan)
2.
Sifat-sifat Terpuji dalam Agama Islam (Dalam Islam
disebut akhlakul karimah):
zuhud, tawakal,
- HARI KELIMA: REVOLUSI MORAL BERBASIS PANCASILA (7 JAM)
1. Sila Pertama. Hubungan antar sesama manusia, antar agama, toleransi.
2. Sila Kedua. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Sila Ketiga. Persatua Indonesia
4. Sila Keempat. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan.
5. Sila Ke 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
CATATAN:
Pelatihan hari ke 3 dan hari ke 4.
Terus terang belum kami susun dan belum pernah disampaikan karena jika ini akan
dilatihkan ke seluruh bangsa Indonesia, maka diperlukan diskusi yang lebih
mendalam dengan pemerintah untuk merumuskan isi pelatihan secara bersama.
15. PELATIH DAN ASISTEN PELATIH
Pelatih utama untuk hari pertama dan kedua adalah
Alfateta Indonesia. Untuk materi lain didukung oleh ATMindo (Aliansi Trainer
dan Motivator Indonesia):
- Alfateta Indonesia (Mind Power Academy) – Bambang Prakuso, Robinson, Amazon Dalimunthe, Dewi, Dimas, Budi Pramunandi, Cheva Maria T.R. Alfateta Indonesia
- Rumah Motivasi - Fauzi
- Visi Master – Iphan Pranasakti
- PMA Consulting - Ircham
- HTI (Hypnosis Training Institute – Ilham Glen
- Medina Communication – Yusuf Kusuma
16. PESERTA PELATIHAN
- Pejabat Pemerintah di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kecamatan
- Organisasi Nirlaba seperti Kepemudaan, Sosial, Keagamaan, Profesi, Politik, dll.
- Aparat negara; TNI, Kepolisian, Polisi Pamong Praja, Satpam, Scuity, dll
- Perguruan Tinggi, akademi dan sekolah2 baik umum maupun khusus, pesantren, dll
- Buruh, staf, dan pimpinan perusahaan.
- Kaum marginal: Panti Asuhan, Lapas, Panti Sosial, anak jalanan, rumah singgah, dll
- Masyarakat Umum
17. METODE PELATIHAN
- Metode double brain power (mengaktifkan keduabelah otak)
- Mencatat dengan mind mapping
- Penggunaan music latar
- Penayangan film yang relevan dengan materi
- Permainan, game, quiz
- Senam otak kiri dan kanan
- Afirmatin dan incatation
18. ROAD SHOW ALFATETA
- SEKOLAH. (SMP Negeri 2 Tulung Agung, Pelajar SMP Ciracas Jaktim, SMA Negeri Baturaja Sumsel , MAN Baturaja Sumsel, SMA Negeri Muara Enim Sumsel, SMA Negeri 6 Kediri, SMA 10 Bogor, SMA 74 Jakarta, SMAK 2 Surakarta, SMA 74 Jakarta, Santri dan Ahwat Pesantren Musadadiyah Garut, dll). SMP 4 (Imersi) Pemalang, dll.
- PERGURUAN TINGGI. (IAIN Syarif Hidayatullah Ciputat, STIP Trisakti Jakarta Timur, Akademi Perawatan Kesehatan Sintang (Kalbar), Fakultas Kedokteran Univ Gajahmada Yogyakarta, IBII (Institut Bisnis dan Informatika Indonesia), STAIN Kediri, Universitas Jambi, IPB Bogor), IISIP Jakarta.
- INSTANSI SWASTA/INSTANSI PEMERINTAH. 250 anggota Polres Sintang, Raywhite East Kemang, Karyawan Purna Bakti Inalum (Indonesia Alumunium Sumut), Staf dan Front Linner PPIPTEK TMII, Bagian SDM Kementerian Pendidikan Nasional, Kemeninfo Jakarta, DCL (De Classic Life), V-Net Jakarta, DCL di Lombok, CV Anugerah Rezeki Jakarta, Purna Bhakti Inalum Medan, Bank Perkreditan Rakyat BKK Taman Pemalang , NCW Jakarta, BBC English Training Specialist, Prodigy dan Smart Prudential Jakarta, Pabrik tas Samruci Jakarta. Karyawan Purnabakti Bank Indonesia. Asuransi AXA, Anissa Tour & Travel Jakarta, Divisi Rehabilitasi BNN (Badan Narkotika Nasional) Jakarta, IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) Bukit Tinggi, Prudential Bali, Golden Grow International), Mitra Plus Consultant Medan, Ruai TV Pontianak, SCO Jakarta, Credit Union Pontianak, Biomagworld Jakarta, PT Sinas Sosro Jakarta, PT Bluescope Lysaght Jakarta.
- YAYASAN: Yayasan Himmata Jakarta Utara, Yayasan Binetram Jakarta Pusat, Yasda Serang, Anak-anak jalanan Medan, Pemda Sintang, PKC Nahdhatul Ulama Kediri, Islamic Center Pondok Labu, Masyarakat Desa Cileley Kuningan (Jateng), Bimbel PDI Perjuangan, PAN (Partai Amanat Nasional), Kaukus Perempuan Politik Indonesia), Komunitas Anak Hebat Pimpinan Kak Beki, Fakir Miskin Bandar lampung, Al Azhar untuk Korban Bencana Alam Situ Gintung, Korban bencana Alam Gunung Merapi.
- GURU-GURU: (Guru-guru STM Cikini, Guru-guru di Sumut) (Medan, Tebing Tinggi, Asahan), di Riau (Batam, Tanjung Pinang), di Lampung (Metro, Rajabasa, Bandar Lampung), Jawa Barat (Ciamis, Banjar Negara, Garut, Kuningan, Cirebon), Yogyakarta (Klaten, Bantul, Wonosari), Jateng (Magelang, Puworejo, Boyolali, Cilacap, Solotigo, Kendal, Sragen), Jatim: Ponorogo, Gresik, Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lamongan, Pacitan, Tulung Agung, Blitar, Madiun, Nganjuk, Ngawi, Kediri), Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan Sumut, Sekolah Global Mandiri Cibubur, guru-guru PAUD se Tasik Malaya.
19. JUDUL-JUDUL PELATIHAN NON REVOLUSI MENTAL
(TAMBAHAN)
ALFATETA
INDONESIA
MINDPOWER
1. Success
is A Choice
2. Bagaimana
Cara Pribadi Berkualitas
3. Psikotransmiter
(Komunikasi Bawah Sadar)
4. Mengakses
Kecerdasan Tanpa Batas
KEWIRAUSAHAAN
1. Mindset
Kewirausaaan
2. Rahasia
Dapat Modal Tanpa Jaminan Tanpa Bunga Tanpa Hutang
3. Menyusun
Bussiness Plan
4. Menyusun
Cash Flow Projection
KOMUNIKASI
TULIS
1. Jurnalistik
2. Penulisan
Ilmiah Populer
3. Feature
Dan Kolom
4. Penulisan
Buku
5. Mengelola
Media Internal
KOMUNIKASI
LISAN
1. Public
Speaking
2. Menyusun
Slide Presentation yang Memikat
PELAJAR
1. Cara
Raih Nilai A
2. Mind
Mapping
3. Super
Brain Memory
4. Speed
Reading
5. Change
Mindset
6. Cara
Menjadi Pelajar Berkualitas
LAIN-LAIN
1. Kiat
Jitu Melamar Kerja
2. Public
Relations
3. Pensiun
Siapa Takut?
MEDINA
COMMUNICATION
1. The Miracles of
Dream (untuk Pelajar)
2. The Power of
awareness (untuk karyawan)
PMA
CONSULTING
1. Menjadi Generasi
Unggul (leadership for teens)
2. Mengenal
Kecerdasan Kepribadian
3. Self Motivation
and Rhytm Therapy
4. Edukasi Seks dan
Narkoba
5. MC Master
Ceremony
RUMAH
MOTIVASI
1. Good Thinking
for Good Health
2. Hidup itu Mudah,
Sehat itu Murah
3. Speaker Teraphy
4. Finding Your
Character
5. Melahirkan Anak
Cerdas
6. Magnet Kebahagiaan
7. From Stress to
Success
20. PENUTUP
Kami sangat berharap lembaga Anda dapat memahami proposal ini dan dapat berperan serta dalam membantu perubahahan mindset dan pemberdayaan pikiran minimal di lingkungan Anda sendiri lebih dulu. Kami siap melakukan presentasi terhadap program yang kami tawarkan ini. Info lengkap di www.alfateta.com atau untuk informasi bisa hubungi Event Organizer kami di seluruh Indonesia.
21. LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PELATIH UTAMA
BAMBANG
PRAKUSO, BSM. LAHIR DI LABUHAN BATU SUMUT 17/01/62
PENDIDIKAN: SEKOLAH TINGGI PUBLISISTIK JAKARTA
PENGALAMAN
KERJA:
PERS
• Wartawan Harian Pos Kota
• Redaktur Pelaksana Majalah Dinamis
• Pemimpin Redaksi Majalah HRD
• Pemimpin Umum Majalah Travel Club
BISNIS
• HRD Manager di Pt Punj Loyd Indonesia Palemba
• HRD Manager Master Piece Jakarta
• Internal Relations Public Relations Indofood
Group
• Promotion Manager Ramandha Supermarket
• General Manager Marketing PT Indosigma Jkt.
• Direktur Operational PT Zega Ritel Indopromo
Jkt
• Direktur Operational PT Proconfo Indopromo
Jkt
• Direktur Operational PT Sentra Dinamika
Mandiri
• Direktur Pelatihan Alfateta School of Life
PELATIH UNTUK ILMU:
Brain
Power (Kekuatan Pikiran).
Change Mindset (Mengubah Mindset).
Psikomagnetik (Kekuatan Impian).
Psikotransmiter (Komunikasi Bawah Sadar). Psyognomi (IlmuMembaca Wajah). ESP (Extra Sensory Perception) Indra ke-6. Creative Writing (Jurnalistik, feature, kolom, corporate magazine,dll). Career Revolution (Kiat Meraih pekerjaan).
Entrepreneurship (Kewirausahaan)
TELAH MENULIS LEBIH DARI 30 BUKU,
Menjadi
Kaya Sukses dan Sehat dengan Kekuatan Pikiran, Psikotransmiter untuk Umum,
Psikotransmiter untuk marketing, Rahasia Mulai Usaha dengan Modal Orang Lain,
Rahasia Dapat Modal Tanpa Jaminan Tanpa Bunga Tanpa Utang, Career Revolution,
My Dream, dll